As Fi Sau As Fii
tuliskan sau dara nabi yusuf as
1. tuliskan sau dara nabi yusuf as
Jawaban:
saudara nabis Yusuf adalah Benyamin
Penjelasan:
moga membantu jadikan jawaban tecedass okk
2. Dalam kalimat ' as sahwu fi syai'in ' berarti …..
Jawaban:
meninggalkan sesuatu dengan tanpa disengaja atau tidak tahu.
3. contoh hukun qalqalah fi surah as syarh
faiza farog(e) tafan sob(e)
4. apa yg dibahas oleh al biruni dlm kitab as sydanah fi ath thibbtolong di jawab
Kitab al-Saydanah fi Al-Tibb (Kitab Farmasi dan Materia Medica) ditulis oleh Al-Biruni di penghujung usia hidupnya. Fokus buku tersebut ialah kajian pada sebab penyakit (etiologi) dan penyembuhannya dengan obat dari tumbuhan atau hewan.
Pembahasan
Abu Rayhan Muhammad ibn Ahmad al-Biruni (973-1048 M) merupakan salah satu ilmuwan polimat cemerlang dan penulis prolifik yang menulis ratusan karya ilmiah di berbagai bidang. Ia terus menulis, meskipun usianya sudah uzur. Al-Biruni sendiri menulis indeks yang berisi daftar karya-karya akademiknya. Menurut catatan George Saliba di Encyclopedia Britannica, ada sekitar 146 judul yang ditulis al-Biru. Sayangnya tidak semua karya al-Biruni itu bisa diselamatkan dan diterbitkan.
Al-Biruni diduga yatim-piatu sejak kecil. Abu Nasr Mansur Ibn Ali Ibn Iraq, seorang matematikawan dan anggota keluarga penguasa di Khat (sekarang Khiva, Uzbekhistan), memungutnya. Ia besar saat Kekhilafahan Abbasiyah merosot dan kawasan Khawarizm (Asia Tengah) kerap bergolak. Masa kacau ini membuat Al-Biruni sering berpindah dari satu kota ke kota lain. Ia bahkan sempat jatuh miskin.
Banyak peneliti biografi Al-Biruni meyakini masa kekacauan ini mengilhaminya menekuni studi sejarah dan budaya bangsa-bangsa di luar peradaban Islam. Ulasannya dalam kajian humaniora mengisyaratkan Al-Biruni ingin mencari formula untuk sistem sosial yang mapan dan perdamaian. Riset budaya dan sosialnya punya fondasi objektivitas yang khas modern. Kemahiran lain Al-Biruni ialah pemetaan bumi. Sebagian sarjana modern sepakat menjulukinya “Bapak Geodesi”, gelar yang juga dimiliki Eratosthenes, ilmuwan Yunani abad 2 SM. Al-Biruni pernah memaparkan koordinat akurat garis bujur dan lintang 600 kota penting di masanya, lengkap dengan ukuran jarak antar lokasi dan arahnya menuju kiblat. Informasi ini termuat dalam karyanya, Kitab Taḥdid Nihayat Al-Amakin Li-Taṣḥiḥ Masafat Al-Masakin (Ketetapan Koordinat Lokasi untuk Mengoreksi Jarak Antar Kota).
Kitab Tahdid memuat peta dunia buatan Al-Biruni yang melukis daratan bumi dikelilingi perairan luas, dan kini disebut lautan Pasifik, Atlantik, serta Hindia. Ia memberikan ulasan mendalam mengenai bukti-bukti geografis dan biologis soal adanya sejumlah laut luas di barat dan timur yang saling terhubung.
Mineralogi terjangkau pula oleh Al-Biruni melalui Kitab Al-Jamahir Fi Ma'rifat Al-Jawahir (Kitab Lengkap Memahami Batu Permata). Buku ini menjelaskan metode pengukuran berat, volume, gaya berat, dan warna untuk menentukan keaslian banyak jenis batu dan logam mulia, seperti emas, perak, perunggu, batu ruby, batu zamrud, batu lapis jazuli, tembaga, besi, dan lainnya.
Menjelang wafat, ia menekuni farmasi dan menulis Kitab al-Saydanah fi Al-Tibb (Kitab Farmasi dan Materia Medica). Buku ini membuatnya dipuji sebagai "Bapak Farmasi Islam." Fokus buku ini ialah kajian pada sebab penyakit (etiologi) dan penyembuhannya dengan obat dari tumbuhan atau hewan.
Namun, isi bukunya kaya dengan deskripsi ribuan jenis tanaman asal Arab, daratan Asia, Romawi, dan Yunani. Dalam soal penamaan tanaman, Al-Biruni menerapkan ide binominal nomeklatur, seperti temuan Linnaeus pada abad 16, dan tak lupa menjelaskan lokasi asalnya. Alhasil, Kitab al-Saydanah tak cuma soal farmasi, melainkan juga sejarah botani dan leksikografi.
Tak heran, para sarjana kontemporer mengagumi Al-Biruni dan menganggap kualitasnya setara Leonardo da Vinci, si genius universal terbaik di Barat.
Di India, secara mandiri, ia meneliti dan menulis Kitab Fi Tahqiq Ma Li Al-Hind Min Maqola Maqbula Fi Al-`Aql Aw Mardhula (Alberuni's India). Al-Biruni juga menerjemahkan buku-buku sanskerta ke bahasa Arab. Sebaliknya, ia juga menerjemahkan buku bahasa Arab dan Yunani ke sanskerta. Al-Biruni beda pendapat dengan Sultan Mahmud Al-Ghazna. Ia menganggap masyarakat India bukan kafir penyembah berhala, melainkan pengikut “bentuk lain” monoteisme.
Di tanah pemuja dewa-dewa Hindu, Al-Biruni mempraktikkan toleransi total sekaligus aktif mendorong dialog kebudayaan. Saat menulis Kitab Al-Hind, ia sengaja melenyapkan deskripsi yang bisa membuat pembaca muslim “mengolok-olok” kepercayaan orang India. Al-Biruni mengingatkan pembacanya bahwa perbedaan bahasa dan konteks mudah memunculkan salah paham terkait teologi.
Pelajari lebih lanjut
-
Detil jawabanKelas: 1 SMA
Mata pelajaran: Agama Islam
Bab: 11 - Nikmatnya Mencari Ilmu dan Indahnya Berbagi Pengetahuan
Kode: 10.14.11
Kata kunci: al-Biruni; Kitab al-Saydanah fi Al-Tibb
5. 4. Mengapa Sultan Malik as saleh di berigelar zilullah fi al ard ?
Jawaban:
Gelar-gelar di Nusantara ada yang diberi oleh guru-guru sufi seperti yang diberikan Syeikh Ismail kepada Raja Pasai. ... Kalau sudah diakui maka para raja mendapat gelar sultan dan mereka percaya ... Zilullah fil Alam.
Penjelasan:
6. Apa yang dibahas oleh Al-Biruni dalam kitab As-Syadanah fi ath-Thibb?
Jawaban:
membahas Al-Qur'an
maaf kalau saya
7. Kullu 'amin wa anti bi khair wal aafiyati fii badani wa fi sam'i wa fi basori. Artinya apa
Jawaban:
Setiap tahun dan kamu (perempuan) semoga baik-baik saja dan semoga diberi kesehatan/ kewarasan dalam badan juga di pendengaran , dan penglihatan
8. 'man khoroja fi tholabul 'ilmi fahuwa fii sabilillah hatta yarj'' jelaskan isi kandungan hadits !
Artinya: " barang siapa yang keluar untuk menuntut ilmu maka dia berada di jalan Allah sampai dia kembali"
Isi kandungannya: " menuntut ilmu merupakan salah satu amalan yang wajib dilakukan oleh setiap muslim"
9. allah menurunkan kitab injil kepada nabi isa as fi terangkan dalam surah
Turunnya kitab Injil juga dituangkan dalam Alquran Surah Al-Maidah ayat 46, yang berisi, "Dan Kami teruskan jejak mereka dengan mengutus Isa putera Maryam, membenarkan kitab sebelumnya, yaitu Taurat. Dan Kami menurunkan injil kepadanya, di dalamnya terdapat petunjuk dan cahaya, dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Taurat sebagai petunjuk serta pengajaran bagi orang-orang yang bertakwa.
10. 26. Nabi Zakaria as tiap hari pergi ke mihrab melakukan hal sauNabi Zakaria as mengawasi Maryam sejak ia diserahkan oleh ibunya. Tugas pengawasanterhada Maryam diterima nabi Zakaria as melalui undian yang dilakukan oleh parapengurus mihrab Sifat terpuji yang docontohkan oleh nabi Zakaria as adalah...A. amanahc. tablicB. fathanahD. sidig
Jawaban:
A. Amanah
karena nabi Zakaria telah diamanahkan oleh ibunya Maryam untuk menjaga Maryam
maaf kalo kurang jelas
jadikan jawaban terbaik..
Jawaban:a.amanah
Semoga membatu
Penjelasan:
11. 2. Di bawah ini manakah yang termasuk kitab karya linam Abu Daud ?a. Raful yadain fi as-Salahc. As-Sunan al-Mujtabab. Dala'il an-Nubuwahd. At-Tariikh
Jawaban:
b. dala'il an- nubuwah
Jawaban:
b. Dala'il an - Nubuwah
Penjelasan:
Mohon maaf bila salah
12. Kullu 'amin wa anti bi khair wal aafiyati fii badani wa fi sam'i wa fi basori.artinya apa
Kullu 'amin wa anti (atau anta/antum/antuma/antunna) bi khair wal aafiyati fii badani wa fi sam'i wa fi basori artinya secara harfiah adalah:
"Setiap tahun anda berada dalam keadaan baik, sehat badannya, sehat pendengaran dan penglihatan."
Kalimat tersebut merupakan ucapan selamat tahun baru dalam tradisi Arab yang diucapkan ketika menginjak tahun baru Hijriah atau pun Masehi.
PembahasanKalimat ucapan tersebut apabila tertulis dalam huruf Arab adalah:
كُلُّ عَامٍ وَأَنْتُمْ بِخَيْرٍ وَالْعَافِيَةِ فِي اَلْبَدَنِ وَالسَّمْعِ وَالْبَصَرِ .
Ucapan tersebut disebut sebagai Tahni'ah ( تهنئه ) yaitu ucapan selamat dalam bahasa Arab dalam rangka menyambut tahun baru Hijriah mau pun Masehi. Ucapan tersebut bersifat tradisi kebangsaan Arab saja, bukan dari agama Islam. Artinya siapa pun yang berbahasa Arab, baik orang Arab tersebut Muslim atau Arab non Muslim akan mengucapkan tahniah tersebut ketika memasuki tahun baru, karena kita tahu bahwa tidak semua orang Arab beragama Islam, mereka sama dengan kita bervariasi dalam agama. Namun secara kebangsaan dan tradisi Arab mereka biasa mengucapkan "Selamat Tahun Baru" dengan ungkapan di atas.
Selain diucapkan secara langsung, ungkapan tersebut juga sering ditulis dalam bentuk kartu ucapan selamat, karangan bunga, dalam bentuk parsel, hadiah, atau teks melalui sarana chat di ponsel.
Pelajari lebih lanjutMateri tentang berbagai bentuk ungkapan bahasa Arab: https://brainly.co.id/tugas/3686006Materi tentang percakapan bahasa Arab: https://brainly.co.id/tugas/14431532Materi tentang percakapan lain dalam bahasa Arab: https://brainly.co.id/tugas/3336277Detail JawabanKelas: -
Mapel: -
Bab: -
Kode: -
#AyoBelajar #SPJ2
13. "Allahuma inni as Aluka Bi haibati adhamatika Wabi sathwati fii qolbi.. Wa Aqil wahabbata Wal mawad Data fii qolbhi wa Aththifhu ala Wabi fadlika yaa karim"
Jawaban:
Doa agar orang yang kita cinta/kita suka mencintai kita/menjadi suka sama kita.
Penjelasan:
Semoga bermanfaat
14. seseorang nabi yang menjalan kan tugas kerasulnya di masa pemerintahan raja Firaun adal A Ibrahim B Isa as. C Musa as. B. Muhammad sau
Jawaban:
C.Musa A.S
Penjelasan:
#Semogamembantu!Jawaban:
C. Nabi Musa a.s
Nabi Musa diutus oleh Allah SWT untuk berdakwah
15. Fii ma'mali fii sa'ati
Penjelasan:
fii itu huruf jar
ma'mali itu majrur jadi dibaca kasroh,
fii itu huruf jar
sa'ati itu majrur dibaca kasroh
ini adalah salahsatu contoh hukum jar majrur
16. tentukan turunan FI(x) dan FII(x) dari fungsi berikut F X =5x3
akun nilamu ga ada yang belum pernah ada di youtubr di sini juga ada di youtubr di sini
Penjelasan dengan langkah-langkah:
pasti benar
17. isi kandungan dari kirab as-saydala fi ath-thibb karya al-biruni adalah
Jawaban:
Kitab al-Saydanah fi Al-Tibb (Kitab Farmasi dan Materia Medica) ditulis oleh Al-Biruni di penghujung usia hidupnya. Fokus buku tersebut ialah kajian pada sebab penyakit (etiologi) dan penyembuhannya dengan obat dari tumbuhan atau hewan.
Pembahasan
Abu Rayhan Muhammad ibn Ahmad al-Biruni (973-1048 M) merupakan salah satu ilmuwan polimat cemerlang dan penulis prolifik yang menulis ratusan karya ilmiah di berbagai bidang. Ia terus menulis, meskipun usianya sudah uzur. Al-Biruni sendiri menulis indeks yang berisi daftar karya-karya akademiknya. Menurut catatan George Saliba di Encyclopedia Britannica, ada sekitar 146 judul yang ditulis al-Biru. Sayangnya tidak semua karya al-Biruni itu bisa diselamatkan dan diterbitkan.
Al-Biruni diduga yatim-piatu sejak kecil. Abu Nasr Mansur Ibn Ali Ibn Iraq, seorang matematikawan dan anggota keluarga penguasa di Khat (sekarang Khiva, Uzbekhistan), memungutnya. Ia besar saat Kekhilafahan Abbasiyah merosot dan kawasan Khawarizm (Asia Tengah) kerap bergolak. Masa kacau ini membuat Al-Biruni sering berpindah dari satu kota ke kota lain. Ia bahkan sempat jatuh miskin.
Banyak peneliti biografi Al-Biruni meyakini masa kekacauan ini mengilhaminya menekuni studi sejarah dan budaya bangsa-bangsa di luar peradaban Islam. Ulasannya dalam kajian humaniora mengisyaratkan Al-Biruni ingin mencari formula untuk sistem sosial yang mapan dan perdamaian. Riset budaya dan sosialnya punya fondasi objektivitas yang khas modern. Kemahiran lain Al-Biruni ialah pemetaan bumi. Sebagian sarjana modern sepakat menjulukinya “Bapak Geodesi”, gelar yang juga dimiliki Eratosthenes, ilmuwan Yunani abad 2 SM. Al-Biruni pernah memaparkan koordinat akurat garis bujur dan lintang 600 kota penting di masanya, lengkap dengan ukuran jarak antar lokasi dan arahnya menuju kiblat. Informasi ini termuat dalam karyanya, Kitab Taḥdid Nihayat Al-Amakin Li-Taṣḥiḥ Masafat Al-Masakin (Ketetapan Koordinat Lokasi untuk Mengoreksi Jarak Antar Kota).
Kitab Tahdid memuat peta dunia buatan Al-Biruni yang melukis daratan bumi dikelilingi perairan luas, dan kini disebut lautan Pasifik, Atlantik, serta Hindia. Ia memberikan ulasan mendalam mengenai bukti-bukti geografis dan biologis soal adanya sejumlah laut luas di barat dan timur yang saling terhubung.
Mineralogi terjangkau pula oleh Al-Biruni melalui Kitab Al-Jamahir Fi Ma'rifat Al-Jawahir (Kitab Lengkap Memahami Batu Permata). Buku ini menjelaskan metode pengukuran berat, volume, gaya berat, dan warna untuk menentukan keaslian banyak jenis batu dan logam mulia, seperti emas, perak, perunggu, batu ruby, batu zamrud, batu lapis jazuli, tembaga, besi, dan lainnya.
Menjelang wafat, ia menekuni farmasi dan menulis Kitab al-Saydanah fi Al-Tibb (Kitab Farmasi dan Materia Medica). Buku ini membuatnya dipuji sebagai "Bapak Farmasi Islam." Fokus buku ini ialah kajian pada sebab penyakit (etiologi) dan penyembuhannya dengan obat dari tumbuhan atau hewan.
Namun, isi bukunya kaya dengan deskripsi ribuan jenis tanaman asal Arab, daratan Asia, Romawi, dan Yunani. Dalam soal penamaan tanaman, Al-Biruni menerapkan ide binominal nomeklatur, seperti temuan Linnaeus pada abad 16, dan tak lupa menjelaskan lokasi asalnya. Alhasil, Kitab al-Saydanah tak cuma soal farmasi, melainkan juga sejarah botani dan leksikografi.
Tak heran, para sarjana kontemporer mengagumi Al-Biruni dan menganggap kualitasnya setara Leonardo da Vinci, si genius universal terbaik di Barat.
Di India, secara mandiri, ia meneliti dan menulis Kitab Fi Tahqiq Ma Li Al-Hind Min Maqola Maqbula Fi Al-`Aql Aw Mardhula (Alberuni's India). Al-Biruni juga menerjemahkan buku-buku sanskerta ke bahasa Arab. Sebaliknya, ia juga menerjemahkan buku bahasa Arab dan Yunani ke sanskerta. Al-Biruni beda pendapat dengan Sultan Mahmud Al-Ghazna. Ia menganggap masyarakat India bukan kafir penyembah berhala, melainkan pengikut “bentuk lain” monoteisme.
Di tanah pemuja dewa-dewa Hindu, Al-Biruni mempraktikkan toleransi total sekaligus aktif mendorong dialog kebudayaan. Saat menulis Kitab Al-Hind, ia sengaja melenyapkan deskripsi yang bisa membuat pembaca muslim “mengolok-olok” kepercayaan orang India. Al-Biruni mengingatkan pembacanya bahwa perbedaan bahasa dan konteks mudah memunculkan salah paham terkait teologi
JADIKAN JAWABAN TERBAIK AGAR ANDA MENDAPAT POIN JUGA18. 8.Di antara karangan imam al Ghozali yang paling terkenal adalah...A.Qanun fi al thibC. Ar RahmahB. As SyifaD, Ihya Ulum middin
D. ihya ulum middin
semoga membantu maaf kalo salah yaa...
19. Perbedaan dari al muraja'ah fi as shalah dengan al muraja'ah abra al imitihan?
Jawaban:
Al-muraja'ah fi as shalah yaitu, mengulang hafalan dalam shalat, baik shalat sunnah maupun fardhu.
sedangkan, Al- muraja'ah abra al imtihan yaitu mengulang hafalan melalui ujian, baik formal dengan
ujian resmi maupun non formal dengan meminta kepada muhaffiz untuk menguji hafalannya.
20. Apa perbedaan dari Al-Muraja’ah fi as Shalah dengan Al-Muraja’ah abra al imtihan ? Jelaskan !
Jawaban:
ooitu Allah SWT berfirman dalam surat Al Baqarah ayat di
Penjelasan:
Alhamdulillah akhirnya aku tahu bahwa
Tidak ada komentar